Biasanya pada hari keagamaan, pura ini sangat ramai dikunjungi para pesiarah terutama bagi para pendatang dari luar kota Denpasar yang tidak memiliki kesempatan untuk pulang kekampung, maka mereka bisa mengadakan persembahyangan di tempat ini. Biasanya tempat ini ramai didatangi pada hari raya besar seperti Galungan, kuningan, Saraswati, Siwaratri dan Tilem maupun purnama.

Di Pura Agung Jagatnatha terdapat sebuah pelinggih Padmasana yang menjulang tinggi mencapai sekitar 15 meter. Di puncak Padmasana terdapat gambar Acintya yang dulunya dilapisi emas. Pelinggih Padmasana itu berdiri di tengah-tengah, dikelilingi kolam. Kolam yang ditumbuhi pohon teratai tersebut dihuni ribuan ikan.

Di pura ini Di samping Padmasana, di pura itu terdapat dua pelinggih tajuk berdiri di kiri-kanan, depan Padmasana. Sementara pelinggih Ratu Niang berdiri di timur laut. Di situ juga ada pelinggih Dalem Karang dan pelinggih Ratu Made. Di dekat pelinggih Ratu Niang tumbuh pohon bodi. Seperti umumnya  Pura-pura yang lain, di situ juga terdapat bale kulkul, pamiyosan, bale paselang, bale gong, candi bentar, dan kori agung (pemedal agung). Di luar pura terdapat dua buah pelinggih Panglurah.

Pura Agung Jagatanatha terdapat padmasana (tempat suci) yang terbuat dari karang putih, dan terdiri dari sebuah tahta kosong, simbolis surga, di atas kura-kura kosmis dan dua ular naga atau pembantu mitologis, yang melambangkan dasar dunia. Sama seperti candi lain di pulau itu, Pura Agung Jagatanatha terdiri dari halaman yang luas dan serangkaian beberapa kuil diatur di sekitarnya. Pintu masuk yang megah dan berhias dengan pola indah dari cerita dari epos Hindu, dewa-dewa dan dewi yang diukir di dinding, batu berukir berlimpah-limpah di candi yang menarik ini. Patung besar dari menara penguasa alam bawah dihalaman luar. Halaman tengah seperti sebuah galeri yang dikelilingi oleh parit.

PETA PURA AGUNG JAGATNATHA :


Lihat Peta Lebih Besar

    FORM PEMESANAN


    Nama

    Telepon

    E-mail

    Pesan Anda

    Masukan Kode ini : captcha